Tuesday, July 9, 2019

HMI Cabang Pasuruan - Polres Pasuruan Bergandengan Tangan Demi Memelihara Nilai Demokrasi




Pasuruan,- Pesta demokrasi tahun ini berakhir dengan keputusan Mahkamah Konstitisi (MK) yang menolak semua gugatan dari tim pemohon yang dalam hal ini adalah Paslon Capres 02 Prabowo-Sandi. Keputusan ini masih menimbulkan polemik di kalangan masyarakat bawah masih banyak hal-hal yang menimbulkan tanda tanya besar dan  masih di perdebatkan oleh beberapa pihak. Sebenarnya polemik tidak hanya pada hasil PILPRES, tapi juga beberapa hasil PILEG di beberapa daerah yang masih banyak dipermasalahkan meskipun MK sudah memutuskan hasil. Selain dari hasil PILPRES dan PILEG yang menuai kontroversi, kita masih dibingungkan dengan isu isu rekonsiliasi Partai Politik peserta PEMILU yang masih mengambang.

Dengan berbagai problematika yang terpapar diatas, maka PC HMI Cabang Pasuruan ingin memberikan wadah khusus pada mahasiswa se- Pasuruan Raya untuk berdiskusi terkait apa yang masih dijadikan permasalahan pasca pemilu dan bagaimana arah demokrasi kita ke depan. Kegiatan ini akan di konsep dalam bentuk dialog publik yang bertemakan " Refleksi PEMILU 2019, Menatap Wajah Baru Demokrasi Indonesia".

Dialog Publik ini rencana akan diselenggarakan oleh pihak HMI Cabang Pasuruan dan berencana menggandeng wartawan se Pasuruan Raya serta akan menghadirkan narasumber direncakan di isi oleh perwakilan dari KPU Kabupaten Pasuruan, BAWASLU Kabupaten Pasuruan, KODIM 0819 Pasuruan, dan KAPOLRES Pasuruan, serta Pengamat Politik Pasuruan.

"Kami mengadakan dialog publik ini guna menunjang informasi yang didapat oleh mahasiswa se Pasuruan tidak hanya terbatas oleh sosial media. tapi bisa bertatap muka dengan penyelenggara PEMILU dan Aparat pengaman PEMILU. Diproyeksikan agar mendapatkan hasil untuk bisa kita adopsi menjadi sebuah gagasan demi kemajuan dan menjaga nilai demokrasi Indonesia" kata Robet (Ketua Umum HMI Cabang Pasuruan) saat dikonrirmasi, Selasa (9/7) pagi.

Selanjutnya, Robet ( yang juga Alumni STKIP PGRI Pasuruan) menjelaskan bahwa pihak HMI sudah menjalin komunikasi awal guna mensukseskan kegiatan ini dengan AKBP Rizal Martomo S.I.K, M.H (KAPOLRES Pasuruan). "Alhamdulillah sudah didiskusikan dengan Bapak KAPOLRES dan beliau mengapresiasi dan siap mendukung acara kami.". imbuhnya.


Reporter  : M. Mustain
Editor      : Sa;adah
Publisher : Imam Busthomi

Sunday, June 16, 2019

Kota Pasuruan Darurat Air, HMI Cabang Pasuruan: Kami Meminta PDAM dan Pemerintah Kota Pasuruan Bertanggung Jawab


Pasuruan,- Jumat (14/06/2019), warganet dihebohkan dengan beredarnya photo seorang pemuda yang berjalan kaki dari Pasuruan menuju Surabaya. pemuda itu bernama Agus salim (21) warga Kelurahan Panggung Rejo, Kecamatan Panggung Rejo. Dia berjalan kaki jauh dengan tujuan membawa keluh kesah Masyarakat Kota Pasuruan terkait krisis air yang menimpa sebagian wilayah di Kota Pasuruan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Agus (sapaan akrab) memulai perjalanan mulai hari Jumat (14/06) dan tiba di Surabaya pada esok siangnya (15/06).

Kejadian ini banyak menyita perhatian warga, pasalnya warga sudah mulai muak dengan Direktur PDAM Kota Pasuruan yang tidak cepat tanggap dalam mengatasi masalah tersebut. Tidak sedikit yang mempertanyakan kinerja dari PDAM tersebut, salah satu contohnya yaitu cuitan dari netizen yang akunnya bernama Am Rozi " Klo sy nilai pelayanan pdam semakin tidak memuaskan, kita ngadu gak pernah ada tanggapan, kalau masyarakat telat bayar sehari aja sudah kena denda, tolong instansi pdam ditanggapi semua pengaduan kalau gak keluar airnya permasalahannya itu apa?". Cuitan itu langsung ada diberanda website PDAM Kota Pasuruan, namun sampai dengan hari ini, (16/06) belum juga ada tanggapan dari PDAM terkait cuitan tersebut.

Hingga anggota DPRD Kota Pasuruan sekaligus ketua Fraksi Partai GOLKAR, Arif Ilham menyatakan sudah berulang kali memberi peringatan kepada pihak PDAM terkait hal itu, namun tidak pernah di gubris. Dia juga mendukung apa yang telah dilakukan oleh Agus Salim dalam hal ini menemui Gubernur Jawa Timur untuk mengadu.

Ditemui dilain waktu, Ketua Umum HMI Cabang Pasuruan M. Robet Rifqi Habibi juga memberikan perhatiannya terkait permasalahan yang tengah dialami oleh sebagian masyarakat Kota Pasuruan. " PDAM Kota Pasuruan sudah berumur 37th hal tersebut bukan waktu yang singkat dan muda untuk seumuran instansi, akan tetapi dengan kelengahan dan lambatnya respon terkait krisis air ini menandakan bahwa pihak PDAM belum cukup umur untuk dianggap sudah berumur 37th" ucapnya. "Kinerja yang dipertontonkan sangatlah memalukan", imbuhnya.

Sebagai perwakilan mahasiswa dan juga masyarakat Kota Pasuruan, kami meminta kepada Direktur PDAM Kota Pasuruan, DPRD Kota Pasuruan dan Instansi terkait untuk segera membahas keluhan masyarakat dan menyelesaikan permasalahannya. "ucap Robet (Ketua Umum HMI Cabang Pasuruan)".


Penulis : Imam Busthomi
Editor   : Sa'adah

Monday, January 21, 2019

HARUSKAH PECAH UNTUK KADERISASI

dikala percekcokan terjadi jauh di sana
dikala hati dan pikiran tak lagi dapat di satukan 
menggumpal menjadi perpecahan 
yang merumitkan sampai ke akar akarnya
tak lagi mencitrakan nilai 
haruskah ini terjadi

para gagak dengan suara parau mengitari seluruh negeri
me 

Organisator Bukan Budak KAHMI

Pasuruan,- Sebagai seorang yang berintelektual tinggi dan mengikuti sebuah organisasi, keberadaan dirinya haruslah ditunjukkan, bukan malah hidup dibawah bayang - bayang yang namanya senior. Memang benar, dari segi lama dan usia dalam mengikuti organisasi, senior adalah orang yang pertama atau lebih dahulu berproses dalam sebuah organisasi, tapi itu bukanlah acuan bahwa kualitas senior itu melebihi kualitas kita. Tidak banyak yang senior hanya berbekal lamanya di sebuah organisasi bukan bertambahnya ilmu mereka.
Maka dari itu, cobalah untuk menjadi diri sendiri,belajar dan berproseslah dengan sungguh - sungguh. Senior adalah acuan bukan panduan, cukup mereka memberi saran bukan memberi perintah. Ada masa mereka, ada pula masa kita. Ada kalanya kita harus bersebrang pendapat dengan senior untuk organisasi yang lebih baik. Karena zaman saja berkembang, IPTEK saja berkembang, kenapa kita tidak pernah berkembang seperti zaman dan IPTEK? karena obsesi kita sendiri terhadap senior yang selalu di idam dan banggakan. Sukses mereka adalah ketika bisa bisa mencetak kader yang berkualitas dan memiliki pemahaman sendiri terhadap organisasi, bukan yang memberikan pemahaman kepada kader agar sama pemikirannya dengan senior. Senior yang harusnya memaklumi tingkah dan proses kita, bukan kita yang menjadi budak dari perintah senior.
Kita punya otak untuk di gunakan agar kita bisa berkembang dan menjadi pemimpin, bukan pemimpi.

Tuesday, January 15, 2019

Pasuruan Jadi Destinasi Kongres HMI XXXI?!

Pasuruan,- Setelah beredar berita bahwa MPK PB HMI melakukan investigasi dan anggota PB HMI melaksanakan Rapat Harian untuk menindak lanjuti pelengseran KETUM PB HMI (R. Saddam Al Jihad), banyak pihak dari cabang-cabang HMI di Indonesia mengajukan diri menjadi panitia sekaligus tempat diselenggarakannya Kongres HMI XXXI. Beberapa di antaranya yang sudah menyatakan diri untuk siap menjadi taun rumah kongres ialah Cabang Surakarta dan Cabang Bandung.
Melihat dari kondisi saat ini, Cabang Pasuruan mulai berencana mengadakan RAHAR untuk pembahasan kongres ini. Dalam undangan RAHAR tersebut, di sebutkan bahwa sub tema RAHAR ini adalah kemungkinan Pasuruan menjadi tuan rumah kongres HMI XXXI.